Peran Pendidikan Dalam Pembangunan

Pendidikan memiliki peran penting dalam proses pembangunan, betapa tidak, laju perubahan sebagai akibat dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan tekhnologi kemudian harus disejajarkan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam pada itu pendidikan kemudian menjadi pioner utama dalam rangka penyiapan sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang sekaligus merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunaan nasional. Dan salan sartu aspek terpenting dalam menyiapakan dan merekayasa  arah perkembangan masyarakat dalam pembangunan nasional adalah Pendidikan 

Proses untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan sasaran pembangunan saat ini dan merupakan tanggung jawab seluruh mayarakat danbangsa Indonesia adalah pendidikan. Hal iini relevan dengan undang-undang no 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa fungsi pendidikan adalah  untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Pada materi kali ini saya akan menjelaskan tentang Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Menurut saya masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang tinggal di daerah kota dan biasanya fasilitasnya  lebih lengkap disbanding di desa. Mengapa demikian? Karena pusat dari segala aktifitas dipusatkan dikota seperti gedung pemerintahan, kemenentrian, atau lainnya yang berada di kota. Ini yang membuat perkotaan adalah pusat segalanya makannya banyak orang yang berbondong-bondong ke kota untuk mencari pekerjaan mereka beranggapan bahwa di kota mudah mendapatkan pekerjaan.

Dan mereka salah banyak sekali orang yang menganggur di kota salah satunya di Jakarta. Banyak sekali pengganggur dan ujung-ujungnya jadi pengemis, pengamen, dan criminal. ini menjadi hal yang negative dan membuat daerah kota menjadi tak special lagi. Sedangkan masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tinggal di desa dan saat ini masyarakat desa sedikit sekali karena mereka pada pindah ke kota. Padahal di desa adalah tempat yang masih alami dan pertanian ditanam disana. Kata siapa masyarakat desa tak maju saat ini banyak sekali masyarakat desa yang mulai maju dan berkembang.

Untuk itu pemerintah seharusnya memikirkan pembagian penduduk yang tidak merata ini dan membuatkan pekerjaan nya sekalian atau membuat usaha. Agar penganguran di Indonesia menjadi berkurang dan menjadi Negara yang maju dan tidak melihat lagi pengemis, pengamen atau pengangguran.

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

Pertentangan sosial mungkin sudah akrab di telinga kita, seringkali terjadi perbedaan pendapat dalam masyarakat, seringkali terjadi kesalahpahaman dalam masyarakat sehingga mereka saling memperdebatkankan sesuatu yang sebenarnya dalam penyelesaiannya hanya di butuhkan cara berkomunikasi yang baik, namun mereka terlalu menangguhkan pendapat mereka masing-masing, terlalu membela golongan mereka masing-masing. Namun terkadang kita justru memang membutuhkan suatu konflik, mengatasinya dengan baik, dengan begitu rasa persatuan kita akan lebih erat setelahnya.

Integrasi masyarakat merupakan proses penyatuan/penyesuaian perbedaan yang ada di dalam masyarakat sehingga menghasilkan masyarakat yang lebih berkualitas. Konflik dalam masyarakat terkadang dibutuhkan untuk menumbuhkan rasa persatuan yang lebih dalam masyarakat tersebut. Integrasi dalam masyarakat akan sangat di rasakan ketika suatu masyarakat dalam satu negara terancam keberadaannya/ merasa di perlakukan tidak adil oleh negara lain. Ketika konflik antar negara terjadi, maka konflik yang sedang terjadi dalam suatu negara pun, masyarakat seolah melupakan nya, lalu bersatu untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dengan negara lain.

Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan

Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan sosial adalah penggolongan orang orang dalam masyarakat kedalam kategori tertentu.  Pelapisan sosial terbagi menjadi dua yaitu terbuka dan tertutup. Misal yang tertutup, pelapisan sosial menurut kasta, orang yang tergolong dalam kasta sudra tidak di mungkinkan naik derajatnya atau pindah ke golongan brahma. Misal yang terbuka, seorang guru dimungkinkan saja naik derajat/pangkatnya menjadi seorang kepala sekolah, begitu pun sebaliknya.

Mungkin bila kita berbicara soal emansipasi, barulah kita mengerti tentang kesamaan derajat. Ya emansipasi merupakan bentuk upaya yang di lakukan kaum wanita untuk mendapatkan kesamaan derajat dengan laki-laki. Dengan kata lain, mereka ingin mendapatkan hak maupun kewajiban yang sama dengan laki-laki, mereka mungkin jenuh terus-menerus di bedakan. Ya itu wajar saja, tapi tetap saja ada beberapa aspek yang memang sudah di porsi kan untuk laki-laki dan untuk perempuan dan tidak mungkin terjadi perpindahan atau pertukaran. Hanya saja kita tidak perlu terlalu berlebihan dalam membedakan ini untuk wanita atau ini untuk laki-laki.